Studi Ekskursi ke Jakarta

30 Mei - 01 Juni 2010

 

Latar Belakang

Studi Ekskursi yang sudah diprogramkan oleh Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara pada semester B tahun 2010 ini, merupakan sarana atau ajang untuk belajar mengenai Panduan Rancang Kawasan Bersejarah yang sudah diperdakan dan diterapkan pada beberapa kawasan kota di DKI Jakarta. Begitu juga untuk Studi-studi Arsitektur (Alur Pendidikan Profesi), merupakan sarana untuk belajar bagaimana Arsitek Profesional harus mampu memahami keberadaan Panduan Rancang Kawasan Bersejarah, serta bersedia untuk mematuhi panduan untuk setiap kapling tanah dalam kawasan yang sudah memiliki Panduan Rancang Kawasan Bersejarah. Kota Medan belum memiliki  Panduan Rancang Kawasan Bersejarah yang sudah diperdakan oleh pemerintah Kota Medan sendiri. Kawasan-kawasan bersejarah menjadi sulit dikendalikan pertumbuhannya karena tidak memiliki Panduan Rancang Kawasan Bersejarah. Dalam hal ini, Program Studi Magister Teknik Arsitektur USU membuat suatu program untuk belajar mengenai Panduan Rancang kawasan bersejarah. Kawasan bersejarah menjadi tema yang secara komprehensif dijadikan materi tugas beberapa mata kuliah di Program Studi Magister Teknik Arsitektur dan studi-studi Arsitektur (Alur Pendidkan Profesi). Mata kuliah tersebut adalah Morfologi Permukiman, Konservasi Bangunan dan Lingkungan serta Perancangan Kota mata kuliah Arsitektur Regional. Kasus kawasan bersejarah di DKI Jakarta, diangkat sebagai tugas satu semester untuk masing-masing mata kuliah, karena kami melihat penerapan Panduan Rancang Kawasan Bersejarah sudah ada dan diterapkan secara baik di DKI Jakarta. Sehingga sesuatu yang wajar apabila di DKI Jakarta ada Tim Pengawas Pemugaran Kawasan Bersejarah yang berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Provinsi DKI Jakarta. Hal ini juga menjadi latar belakang mengapa kami juga merencanakan untuk melakukan public hearing dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Tim Pengawas Pemugaran yang berada dibawah naungan Dinas tersebut.

 

Tujuan

  1. Mempelajari bagaimana proses membuat Panduan Rancang Kawasan Pemugaran di DKI Jakarta.
  2. Mempelajari bagaimana peran Pemerintah dalam menerapkan Panduan Rancang untuk kawasan Pemugaran di Kebayoran, Menteng dan Kawasan Tua lainnya di DKI  Jakarta.
  3. Mempelajari bagaimana melibatkan stakeholder di DKI Jakarta dalam proses menghasilkan Panduan Rancang untuk kawasan Pemugaran di DKI Jakarta.
  4. Melihat langsung kawasan bersejarah di Kebayoran, Menteng dan Kawasan Tua lainnya di DKI Jakarta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh masing-masing Dosen Mata Kuliah.

 

Manfaat

  1. Untuk mahasiswa peserta mata kuliah Morfologi Permukiman, mereka akan mampu menganalisa morfologi permukiman di kawasan Menteng, serta faktor-faktor apa yang membuat bentuk permukiman itu dapat terjadi. Selain itu, mahasiswa akan mampu menjelaskan mengapa kawasan permukiman Menteng tersebut memiliki morfologi yang dapat bertahan hingga saat ini.
  2. Untuk mahasiswa peserta mata kuliah Konservasi Bangunan dan Lingkungan, mereka akan mampu membuat Panduan Rancang Kawasan Pemugaran melalui kasus yang sudah diterapkan pada kawasan bersejarah di DKI Jakarta. Dalam hal ini, Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara berharap agar masa yang akan datang ada mahasiswa yang bersedia membuat Panduan Rancang Kawasan Pemugaran untuk suatu daerah bersejarah yang ada di Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya, sebagai penelitian tesisnya.
  3. Untuk Mahasiswa peserta mata kuliah Perancangan Kota, mereka akan mampu menganalisa unsur-unsur perancangan Kota pada kawasan bersejarah di Kebayoran. Dalam hal ini, Mahasiswa akan mampu menemukan permasalahan dan potensi dari setiap unsur-unsur yang ditemukan dalam kawasan bersejarah tersebut, yang dikenal sebagai peninggalan masa Hindia Belanda. Untuk keadaan ini, tidak menutup kemungkinan mahasiswa akan mampu menghasilkan konsep perancangan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ditemukan dari unsur-unsur tersebut.
  4. Untuk Mahasiswa peserta mata kuliah Arsitektur Regional, mereka akan mampu menganalisa nilai-nilai kearifan lokal yang masih dipertahankan pada beberapa bangunan yang masuk dalam kategori bangunan bersejarah. Dalam hal ini, mahasiswa juga akan belajar bagaimana peran arsitek dalam rangka melestarikan bangunan bersejarah apabila mereka dituntut untuk merubah fungsi bangunan bersejarah tersebut bahkan tidak menutup kemungkinan apabila Arsitek tersebut dituntut untuk merubah makna daripada bangunan bersejarah tersebut.
  5. Kegunaan Studi Ekskursi untuk  Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara adalah untuk membentuk jaringan/network kerjasama dengan pemerintah Ibu Kota DKI Jakarta dalam kaitannya dengan proses pembuatan Panduan Rancang Kawasan Bersejarah. Pada masa yang akan datang, tidak menutup kemungkinan pihak Tim Pengawas Pemugaran yang berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Provinsi DKI Jakarta boleh melakukan kerjasama dengan Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara dalam membuat Panduan Rancang Kawasan Bersejarah di kota Medan.

 

Mekanisme Tugas dan Dosen Penanggung Jawab

Matakuliah TKA 648-Morfologi Permukiman

Dosen Penanggung Jawab: Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc

Deskripsi Tugas:

  1. Menghubungkan bentuk-bentuk yang terjadi dalam setiap sub kawasan berdasarkan teori-teori Morfologi Permukiman yang sedang dipelajari.
  2. Menganalisa faktor-faktor apa yang membuat bentuk-bentuk permukiman setiap sub kawasan dapat terjadi.
  3. Menganalisa faktor-faktor apa yang membuat morfologi permukiman kawasan Menteng dapat terjadi.
  4. Menemukan bentuk sub kawasan di kawasan permukiman Menteng.
  5. Menemukan morfologi kawasan permukiman Menteng.

Peserta:

  1. Alamsyah (0870200031)
  2. Dharma Sembiring (087020032)
  3. Ferdinan Sitinjak (087020033)
  4. Melinda Novita Sari Sitepu (087020034)
  5. Raflis Tanjung (087020035)

 

Matakuliah TKA 677-Konservasi Bangunan dan Lingkungan

Dosen Penanggung Jawab: Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M.Phil, PhD

Deskripsi Tugas:

  1. Menganalisa sejarah lingkungan kawasan bersejarah di Kebayoran: (1) Menemukan bagaimana proses kawasan tersebut dapat terjadi; (2) Menemukan permasalahan dan potensi  lingkungan kawasan bersejarah.
  2. Menganalisa bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kebayoran: (1) Menganalisa nilai-nilai arsitektur pada bangunan bersejarah berdasarkan teori-teori arsitektur; (2) Menganalisa makna dari bangunan bersejarah tersebut; (3) Menemukan permasalahan dan potensi dari suatu bangunan bersejarah yang diteliti.
  3. Menemukan proses pembuatan Panduan Rancang Kawasan Pemugaran.
  4. Menemukan bagaimana peran pemerintah dalam proses pembuatan Panduan Rancang Kawasan Pemugaran di studi kasus.
  5. Menemukan proses dalam melibatkan stakeholder dalam usaha melestariakan kawasan bersejarah.
  6. Menganalisa Panduan Rancang Kawasan Pemugaran yang ada untuk kawasan tersebut.
  7. Membuat Konsep konservasi atau pelestarian dalam bidang arsitektur dan lingkungan.
  8. Membuat Panduan Rancang Kawasan Pemugaran dalam skala kawasan yang bersifat mikro.

Peserta:

  1. Alamsyah (0870200031)
  2. Dharma Sembiring (087020032)
  3. Ferdinan Sitinjak (087020033)
  4. Melinda Novita Sari Sitepu (087020034)
  5. Raflis Tanjung (087020035)

 

Matakuliah TKA 544-Perancangan Kota

Dosen Penanggung Jawab: Beny O.Y Marpaung, ST, MT, PhD

Deskripsi Tugas:

  1. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi penggunaan tanah di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  2. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi sistem sirkulasi kendaraan dan parkir di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  3. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi sistem sirkulasi pejalan kaki di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  4. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi sistem ruang terbuka hijau dan vegetasi di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  5. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi keadaan intensitas pembangunan di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  6. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi Arsitektur Kota di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  7. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi keberadaan activity support di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  8. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi signage system di Kawasan bersejarah Kebayoran.
  9. Membuat konsep penggunaan tanah, sistem sirkulasi kendaraan dan parkir, sistem sirkulasi pejalan kaki, sistem ruang terbuka hijau dan vegetasi, intensitas pembangunan, Arsitektur Kota, Arsitektur Kota, activity support, dan activity support di Kawasan bersejarah Kebayoran.

Peserta:

  1. Bobby Ruskha (097020002)
  2. Farel Taripar Lumban Tobing (097020005)
  3. Zulkifli Siregar (097020006)
  4. Fransiska Wahyuni Catur Rini (097020008)
  5. Linda Puspita Sari (097020010)
  6. Jasmen Sihite (097020011)
  7. Mariaty Pane (097020014)
  8. Muhammad Apsal (097020015)
  9. Nurbaya Surbakti (097020016)
  10. Muhammad Aulia Rahim (097020018)
  11. Yusra (097020019)
  12. Sri Rezeki Mariswaty (097020020)
  13. Khairul Fahmi (097020021)
  14. Amiruddin Lubis (097020023)
  15. Rahmat Taufik Harahap (097020024)
  16. Khairul Anwar Pasaribu (097020027)
  17. Fathir Payungan Siregar (097020028)
  18. Muhammad Idris (097020029)
  19. Nala Sanata Bangun (097020030)

 

Matakuliah TKA 556-Arsitektur Regional

Dosen Penanggung Jawab: Imam Faisal Pane, ST, MT

Deskripsi Tugas:

  1. Menggali spirit of the place yang dimunculkan oleh kawasan bersejarah peninggalan Hindia Belanda.
  2. Melakukan identifikasi potensi nilai-nilai arsitektur pada bangunan-bangunan bersejarah di kawasan bersejarah kebayoran.
  3. Melakukan identifikasi potensi makna suatu bangunan terhadap lingkungannya di kawasan bersejarah kebayoran.
  4. Membuat konsep perancangan untuk bangunan yang dikategorikan sebagai bangunan bersejarah.

Peserta:

  1. Sugiono Po (097020001)
  2. Freddy Randy (097020003)
  3. Firman Kaharputra (097020004)
  4. M. Irfan Meianda Putra Hamid (097020007)
  5. Nerwin Putra (097020009)
  6. M. Gahara Bastari (097020012)
  7. Sigit Widodo (097020013)
  8. Nazri Fahmi (097020022)
  9. Effan Fahrizal (097020026)